logo

logo

Rabu, 29 November 2017

ETIKA PROFESI 2

Standar ISO 9000 diperkenalkan tahun 1987 oleh The International Organisation for Standardisation di Jenewa, Swiss. Standar ISO 9000 didasarkan pada konsep bahwa karakteristik minimum tertentu sistem manajemen kualitas dapat distandarisasi, sistem manajemen kualitas memberikan manfaat kepada pemasok dan pelanggan, dan berfokus pada proses. ISO 9000 juga memuat prosedur  manajemen, yang di dalamnya termasuk dokumentasi proses desain, produksi dan distribusi untuk menghasilkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Standar ISO 9000 diciptakan untuk memenuhi 5 (lima)  tujuan, yaitu mencapai, mempertahankan, dan menemukan perbaikan kualitas produk secara terus menerus dan berkesinambungan (termasuk layanan) dalam hubungannya dengan persyaratan. Meningkatkan kualitas operasi secara terus menerus untuk memenuhi harapan konsumen dan pemilik perusahaan. Memberikan kepercayaan kepada manajemen internal dan pekerja bahwa persyaratan kualitas telah terpenuhi dan perbaikan telah dilakukan. Memberikan kepercayaan kepada konsumen dan pemilik bahwa persyaratan kualitas telah terpenuhi dalam produk yang dikirimkan. Memberikan kepercayaan bahwa persyaratan system kualitas telah terpenuhi.
ISO 14000 adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi untuk meminimalisir dampak negatif kegiatan-kegiatan (proses dll) mereka terhadap lingkungan, seperti menimbulkan perubahan yang merugikan terhadap udara, air atau tanah, mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan berorientasi lingkungan yang berlaku, memperbaiki hal-hal di atas secara berkelanjutan.
            Daftar Perusahaan yang telah menerapkan Manajemen Mutu ISO 9000 dan ISO 14000 berikut ini adalah:
1.PT KMI Wire and Cable Tbk
2.PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
3.PT Komatsu Indonesia
4.PT Bakrie Metal Industries
5.PT Semen Tonasa
2. Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam Undang-undang Hak Cipta, yaitu yang berlaku saat ini, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. Dalam undang-undang tersebut, pengertian hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan.
Hak Cipta berlaku pada ciptaan yang sudah dipublikasikan maupun belum/tidak dipublikasikan, dalam bentuk dan media apapun, termasuk bentuk dan media elektronik, dan ini artinya termasuk situs web, sebagai contoh menduplikasikan buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain.
HAKI atas Paten, Merek, Desain Industri, Hak Cipta, dan sebagainya, alternatif pengajuan permohonan hak adalah sama, pemohon dapat melakukan pengajuan permohonan dengan memilih salah satu cara berikut ini :
1.    Langsung ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual di kantor pusatnya yang beralamat di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 8-9, Jakarta Selatan 12940, Indonesia.
2.    Melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI di seluruh Indonesia.
3.    Melalui Kuasa Hukum Konsultan HKI terdaftar.

Minggu, 05 November 2017

ETIKA PROFESI. TULISAN 2

MINIMASI BIAYA PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREVENTIVE MAINTENANCE POLICY

Perusahaan yang didirikan pada bulan juni 1972 adalah perusahaan tekstil yang menghasilkan kain mori dimana kain mori tersebut bahan baku utama pada industri batik. Perusahaan penghasil kain mori tersebut yaitu PT. Primatexco Indonesia. Perusahaan ini terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Desa Sambong, Provinsi Jawa Tengah. Proses produksi kain mori di PT. Primatexco Indonesia terdiri dari tiga tahapan yaitu spinning, weaving dan finishing. Spinning adalah pemintalan dengan tahap awal. Weaving yaitu tahap penenunan dan finishing adalah proses yang paling akhir.

Penentuan jadwal optimal dalam maintenance membutuhkan informasi tentang data peralatan, mengenai operating time dan repair yang akan dilakukan, biaya untuk spareparts dan kebutuhan operator dan nilai kerugian produksi akibat dari downtime. Kebijaksanaan untuk pemeliharaan pencegahan didasarkan pada model probabilitas. Model ini pun juga memerlukan data biaya pelayanan pemeliharaan pencegahan, biaya perbaikan dan probabilitas kerusakan dimana probabilitas ini mencerminkan bahwa kerusakan terjadi walaupun sudah dilakukan pemeliharaan pencegahan.

Mesin blowing digunakan pada proses spinning yaitu jenis single beater opener yang mempunyai spesifikasi. Data yang dikumpulkan adalah data breakdown atau kerusakan mesin blowing. Data yang didapatkan antara bulan juli 2011 sampai dengan juni 2012. Biaya perbaikan atau repair cost diperoleh dari biaya tenaga kerja ditambah biaya komponen, dimana biaya perbaikan untuk kelas A yaitu Rp. 125.646 dan kelas B yaitu Rp. 419.448 dan kelas C yaitu Rp. 1.298.148. Dengan semua perhitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil untuk kebijakan perawatan mesin blower pada departemen spinning yaitu untuk komponen klasisfikasi A dilakukan perawatan dengan metode repair policy dengan biaya Rp. 15.539, untuk klasifikasi B dilakukan perawatan dengan metode preventive maintenance policy dengan periode 5 bulan sekali dengan biaya Rp. 59.965. Komponen klasifikasi C dilakukan perawatan dengan metode preventive maintenance policy dengn periode 7 bulan biayanya yaitu Rp. 245.059 per bulan.

Kesimpulan dari analisa yang dilakukan yaitu tipe distribusi frekuensi breakdown dari mesin blowing mengikuti distribusi frekuensi breakdown case 2, usulan kebijakan perawatan dapat diambil dengan mempertimbangkan biaya terendah antara biaya repair dan preventive maintenance. Usulan kebijakan perawatan untuk mesin blowing yaitu kebijakan repair policy dan usulan kegiatan preventive maintenance pada mesin meliputi penjadwalan perawatan dan tindakan antisipasi yang cepat apabila terdapat tanda-tamda kerusakan.

Sumber : Djunaidi, Much.2013. MINIMASI BIAYA PERAWATAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PREVENTIVE
MAINTENANCE POLICY.Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta

Senin, 16 Oktober 2017

ETIKA PROFESI. TULISAN 1

Kepakaran dari seorang teknik industri yaitu seseorang yang ahli atau mahir dan kredibiliti dalam bidang teknik industri, dimana teknik industri adalah cabang dari ilmu teknik yang mempelajari tentang pengembangan, perbaikan, implementasi dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi dan proses. Teknik industri itu sendiri juga mencakup keahlian yang luas meliputi ekonomi, sistem manufaktur, manajemen industri, dimana bidang keahliannya lebih menitikberatkan pada aspek peralatan dan informasi dengan memperhatikan aspek manusia, perancangan, perencanaan. Sarjana teknik industri diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri.
Karakter-karakter yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari sangatlah beragam. 4 contoh karakter yang tidak beretika yaitu selalu menganggap diri sendiri benar, merendahkan orang lain, berkata yang tidak sopan kepada orang yang lebih tua dan membuka gadget teman secara diam-diam dan membaca isi pesan didalamnya. Orang yang menganggap dirinya selalu benar adalah salah satu karakter yang sangat tidak bagus dalam kehidupan sehari-hari karena karakter tersebut tidak bisa menginstropeksi dirinya sendiri dan tidak dapat mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi dikarenakan dia telah menganggap hal yang dia lakukan sudah benar. Karakter merendahkan orang lain jika dibiasakan terus menerus akan menjadi sifat sombong, dimana nantinya karakter ini tidak mendapatkan bantuan jika dia memerlukan bantuan dari orang lain. Berkata tidak sopan kepada orang yang lebih tua hal yang sangat tidak bisa diwajarkan. Seseorang yang memiliki karakter seperti itu akan bertindak semaunya dan tidak memikirkan hal lain. Gadget pastinya memiliki hal yang privasi, dimana hal tersebut tidak boleh ada yang mengetahui jika seseorang melihat isi dari gadget tersebut sifat tersebut sangatlah tidak beretika dan tidak mempunyai sopan santun.
Saat bekerja, etika sangat diperlukan untuk bergaul atau melaksanakan tugasnya di tempat kerja. Saat melaksanakan tugasnya di tempat kerja pun, masih banyak yang tidak sesuai etika, contohnya sesorang yang bekerja di bagian QC meloloskan suatu produk yang bisa dibilang gagal atau tidak layak untuk diperjualbelikan. Dampak yang ditimbulkan atas kejadian seperti ini yaitu nama baik perusahaan akan menjadi jelek dikarenakan produk yang sampai ke tangan konsumen tidak sempurna dan tidak pantas untuk diberikan kepada konsumen. Hakim yang rela disuap untuk meringankan atau menghilangkan hukuman untuk tersangka dalam suatu kasus kejahatan. Hal tersebut sangatlah tidak adil untuk negerinya sendiri. Perusahaan pastinya mempunyai rahasia selama masa waktu nya bekerja dengan tujuan rahasia ini dapat mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut. Jika mendapatkan seseorang yang membeberkan rahasia perusahaan, maka orang tersebut tidak memiliki etika profesional.

ETIKA PROFESI.TUGAS 1

Etika menurut Yunani Kuno yaitu "ethikos" berarti  timbul dari kebiasaan, dimana artinya yaitu sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan. Kebutuhan akan refleksi itu akan dirasakan, antara lain karena pendapat etis tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi, karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia,  tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Pengertian etika menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR, etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat, etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Menurut Drs. H. Burhanudin Salam, etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, dengan arti dalam bahasa Yunani yaitu Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasidan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan desainer. Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi, dimana karakteristik profesi yaitu keterampilan, asosiasi  profesional, pendidikan yang ekstensif, ujian kompetensi, pelatihan institutional, dan lisensi. Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional, dst. Ada 4 ciri‐ciri profesionalisme yaitu memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang, memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan, memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya, dan memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Pengertian etika profesi menurut Kaiser dalam Suhrawardi Lubis, 1994:6-7, etika profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Menurut Anang Usman, SH., MSi, etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama. Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi serta mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Etika profesi memiliki konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contohnya yaitu pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional. Fungsi kode etik profesi menurut Sumaryono (1995) mengemukakan 3 alasannya yaitu sebagai sarana kontrol sosial, sebagai pencegah campur tangan pihak lain, dan sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik

Kamis, 27 April 2017

JURNAL LINGKUNGAN&DAPUS. TUGAS 2. 3ID10

Dampak negatif dari evaluasi lahan fisik dan ekonomi komoditas pertanian yaitu tanah yang tersedia tidak cocok untuk dijadikan pondasi sebuah bangunan untuk masa yang akan datang. Cara mengurangi dampak negatif tersebut yaitu dengan adanya pemberian batu gamping pada tanah yg bertekstur lembut kemudian tanah tersebut didiamkan selama 1 musim atau setahun agar tanah tersebut dapat digunakan lagi pada saat ingin membangun sebuah bangunan agar bangunan tersebut menjadi kokoh.

DAFTAR PUSTAKA
Widiatmaka, dkk. 2014. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jambi diunduh pada https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.researchgate.net/profile/Widiatmaka_Widiatmaka/publication/281678966_EVALUASI_LAHAN_FISIK_DAN_EKONOMI_KOMODITAS_PERTANIAN_UTAMA_TRANSMIGRAN_DI_LAHAN_MARJINAL_KERING_MASAM_RANTAU_PANDAN_SP-4_PROVINSI_JAMBI/links/55f41eae08ae63926cf2685a/EVALUASI-LAHAN-FISIK-DAN-EKONOMI-KOMODITAS-PERTANIAN-UTAMA-TRANSMIGRAN-DI-LAHAN-MARJINAL-KERING-MASAM-RANTAU-PANDAN-SP-4-PROVINSI-JAMBI.pdf%3Forigin%3Dpublication_detail&ved=0ahUKEwjY18WcjcTTAhUDtI8KHXE4AhAQFgg5MAI&usg=AFQjCNG5cQjNnbCMETvI1Cj3p_7cv6DxDA&sig2=CvRE8cWrbmH1SgwM8XnVaQ

JURNAL LINGKUNGAN.TUGAS 2. 3ID10

Dampak positif dari evaluasi lahan fisik dan ekonomi komoditas pertanian yaitu perencanaan tentang jenis pengusahaan lahan tepat secara biofisik dan ekonomi serta oaket pengelolaannya dan membuat lahan yang tidak terpakai dapat digunakan untuk lahan pertanian yang sangant menjanjikan kedepannya. Dampak negatif dari evaluasi lahan fisik dan ekonomi komoditas pertanian yaitu untuk kedepannya tanah yang dipakai untuk lahan pertanian menjadi tidak bagus atau cocok untuk didirikan bangunan sebagai pondasi dikarenakan tanah yang digunakan bertekstur lembut sedangkan untuk pondasi sebuah bangunan yaitu bertekstur keras.

Kamis, 30 Maret 2017

Karakteristik Lingkungan.Tugas 1.3ID10

Ekologi adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya. Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang lestari. Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah. Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.

Landasan Lingkungan

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal PSDKP mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Direktorat Jenderal PSDKP menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengawasan penangkapan ikan, pengawasan usaha budidaya, pengawasan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, pengawasan pengelolaan ruang laut, penyelenggaraan operasi kapal pengawas, dan pemantauan dan peningkatan infrastruktur sumber daya kelautan dan perikanan, serta penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan,pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengawasan penangkapan ikan, pengawasan usaha budidaya, pengawasan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, pengawasan pengelolaan ruang laut, penyelenggaraan operasi kapal pengawas, dan pemantauan dan peningkatan infrastruktur sumber daya kelautan dan perikanan, serta penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan.
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan pengawasan penangkapan ikan, pengawasan usaha budidaya, pengawasan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, pengawasan pengelolaan ruang laut, penyelenggaraan operasi kapal pengawas, dan pemantauan dan peningkatan infrastruktur sumber daya kelautan dan perikanan, serta penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan.
Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan pengawasan penangkapan ikan, pengawasan usaha budidaya, pengawasan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, pengawasan pengelolaan ruang laut, penyelenggaraan operasi kapal pengawas, dan pemantauan dan peningkatan infrastruktur sumber daya kelautan dan perikanan, serta penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pengawasan penangkapan ikan, pengawasan usaha budidaya, pengawasan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, pengawasan pengelolaan ruang laut, penyelenggaraan operasi kapal pengawas, dan pemantauan dan peningkatan infrastruktur sumber daya kelautan dan perikanan, serta penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan.
pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Landasan konstitusional yang menjadi acuan dalam melaksanakan tugas pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, yaitu :
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut)
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 yang diubah dengan UU Nomor 1 Tahun  2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pengesahan Agreement for the Implementation of the Provisions of the United Nations Convention on the Law of the Sea of 10 December 1982 Relating to the Conservation and Management of Straddling Fish Stocks and Highly Migratory Stocks
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 2011 tentang Perlindungan Nelayan, yang mengamanatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menindak tegas setiap pelaku penangkapan ikan secara melawan hukum, tidak dilaporkan, tidak diatur (Illegal, Unreported, Unregulated Fishing)dan penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Asas-Asas Lingkungan.Tugas 1

Menurut kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby, lingkungan hidup itu diartikan sebagai the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism. S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organism.
Menurut pengertian juridis seperti diberikan oleh Undang-Undang tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, dalam buku ini disebut UUPLH 1982, lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengertian ini hampir tidak berbeda dengan yang ditetapkan dalam Undang-Undang tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 Tahun 1997, yang dalam pembahasan selanjutnya dalam buku ini disebut UUPLH 1997.
Pengetahuan lingkungan menurut J. Mc Naughton & Larry L adalah semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.

Pengetahuan lingkungan memiliki beberapa asas dalam pengembangannya. Asas- asas tersebut diantaranya yaitu:
Asas 1 Hukum Termodinamika
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan. Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika I, yang sangat fundamental  dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan matematika. Contoh yaitu banyaknya kalori, energi yang  terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh, berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang sebagai panas.
Asas 2 Hukum Termodinamika
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul- betul efisien. Pengertiannya yaitu
Asas ini tak lain adalah hukum Thermodinamika II, Ini berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Asas ini  sama dengan hukum termodinamika kedua dalam ilmu fisika. Hal ini berarti meskipun energi itu tidak pernah hilang, namun demikian energi tersebut akan diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Secara keseluruhan energi di planet kita ini terdegradasi dalam bentuk panas tanpa balik, yang kemudian beradiasi ke angkasa. Dalam sistem biologi, energi yang dimanfaatkan baik oleh jasad hidup, populasi maupun ekosistem kurang efisien, karena masukan energi dapat dipindahkan  dan digunakan oleh organisme hidup yang lain. Contohnya pada piramida makanan, tingkatan konsumen yang paling bawah mendapatkan asupan energi yang banyak,  sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit, disamping itu pada setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak terbuang). Energi yang dapat dimanfaatkan oleh kita seperti tumbuhan, hewan, ikan dsb., itu termasuk kategori sumber alam, namun demikian apakah sumber alam ini dapat diukur manfaatnya dan apa batasan sumber alam tersebut?
Sumber alam adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme hidup, populasi, atau ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat optimum atau mencukupi, sehingga akan meningkatkan daya pengubahan energi.
ASAS 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori sumberdaya alam. Pengubahan energi oleh sistem biologi harus berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam. Contohnya yaitu ruang yang sempit dapat mengganggu proses pembiakan organisme dengan kepadatan tinggi. Ruang yang terlalu luas, jarak antar individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan bertemu antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan terganggu. Jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap perkembangan populasi. Asas 3 ini mempunyai implikasi yang penting bagi kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya.
ASAS 4
Semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit  kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan.  Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang  disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang  sudah mendekati batas maksimum. Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam mempunyai batas optimum, yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumberalam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi. Contohnya yaitu pada keadaan lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau tumbuhannya cenderung naik-turun (bukan naik terus atau turun terus). Maksudnya adalah akan terjadi pengintensifan perjuangan hidup,  bila persediaan sumberalam berkurang. Tetapi sebaliknya, akan terdapat ketenangan kalau sumberalam bertambah.
Pada asas ini mempunyai arti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum, yang berarti bahwa batas maksimum maupun minimum sumber alam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi. Dari sini dapat ditarik suatu arti yang penting, yaitu karena adanya ukuran optimum pengadaan sumber alam  untuk populasi, maka naik turunnya jumlah individu populasi itu tergantung pada pengadaan sumber alam pada jumlah tertentu.
ASAS 5
Pada asas 5 ini ada dua hal  penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya yaitu suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumberalam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.

PENGERTIAN LINGKUNGAN.TUGAS 1

     Pengertian Lingkungan menurut Emil Salim yaitu lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.

     Pengertian lingkungan menurut salah seorang ahli ilmu lingkungan, yaitu Otto Soemarwoto mengemukakan bahwa dalam bahasa Inggris istilah lingkungan adalah environment. Selanjutnya, lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada pada setiap makhluk hidup atau organisme dan berpengaruh pada kehidupannya.

     Pengertian lingkungan menurut St. Munajat Danusaputra yaitu lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

     Pengertian lingkungan menurut Jonny Purba adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.

     Pengertian lingkungan adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Lingkungan hidup biasa juga disebut dengan lingkungan hidup manusia (human environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut dengan lingkungan. Unsur-unsur lingkungan hidup itu sendiri biasa nya terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dll.Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia, dalam bahasa Belanda lingkungan disebut dengan Millieu, sedangkan dalam bahasa Perancis disebut dengan Ienvironment.